Sabtu, 03 Juli 2010

negri selembar kertas

sedikit unik ketika mulai melihat jatah penerimaan calon pegawai ataupun para pejabat yang beramai ramai mencari secarik kertas untuk menaikkan "pangkat" ataupun menaikkan golongan.. sebegitu berharganya kertas itu kah? mungin itu pertanyaan yang paling mendasar ketika kita melihat orang orang rela mengahabiskan uang dan waktu untuk secarik kertas itu.
ijasah sarjana....
itulah selembar kertas yang begitu mahal begitu berharga hingga semu orang rela menghabiskan waktu untuknya, 4 sampai 5 tahun untuk menyandanggnya, itupun belum tentu maksimal memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidangnya masing masing. ketika semua anak2 bangsa bejuang untuk selembar kertas itu, sekarang malah semakin aneh ketika jalur yang di tempuh begitu lama dapat di tempuh dengan hanya membayar saja, aku biasa menyebutnya "sarjana tepi air". gelar yang begitu mudah di dapatkan oleh orang2 yang membutuhkannya untuk menaikkan pangkat bukan untuk memajukan bangsa ini dengan gelar yang dimilikinya... sangat unik negri ini ketika sang peternak yang tak tamat sekolah lebih baik dengan orang yang sarjana peternakan, tukang bengkel yang lebih baik dibanding sarjana tehnik bahkan hingga dukun yang mungkin bisa lebih baik dibanding dokter. tapi tak apalah karna inilah hidup, gak perlu punya skill yang baik, yang penting naik pangkat perkaya diri dan dan hidup tenang....
inilah salah satu penyebab ketika kita trus bertanya tentang kinerja pengabdi negeri ini yang terus berlomba lomba memperkaya diri bukan mengabdi untuk negri hingga terciptanya pelayanan masyarakat yang baik...
ketika melihat struktural jajaran pemerintahan maka makin mengkerutkan dahi ketika anak ekonomi di letakkan di hukum, dokter hewan di letakkan di administrasi keuangan hingga sarjana pertanian yang diletakkan di dinas kehakiman,
aneh, sungguh aneh,, tapi inilah negri indonesia, penyusunan format yang tak jelas yang akhirnya tak sesuai dngan bidangnya masing masing dan yang pasti bingung apa yang mau dikerjakan dan jawabannya pasti lebih baik mengerjakan apa yang bisa di kerjakan dan kemudian kuliah lagi untuk mengambil gelar biar naik pangkat, tak peduli ilmu itu masuk atau tidak, bisa atau tidak di aplikasikan yang penting naik golongan dan bisa jadi kepala dinas. kejadian ini terus berlanjut hingga sekarang tanpa adanya perhatian dari para pemerintah di negri ini, enah mau di bawa kemana negri ini...
tak taulah, jangan tanyakan mengapa begitu bayak sarjana yang menganggur, dan jangan tanyakan mengapa banyak sarjana yang bekerja tak sesuai bidangnya karnajawabannya adalah inilah negriku, siapa yang punya link, dia yang menang, tak peduli beapapun nilai di ijasah, darimana ia dapat sarjana, yang penting ada bukti selembar kertas yang di tanda tangani dekan bahwa ia sudah sarjana, meski sarjana tepi air....

dedikasi untuk semua yang menuhankan ijasah sarjana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar