Selasa, 06 Desember 2011

EKSPEDISI PULAU BUNTA

Mungkin saat ini banyak yang tidak mengetahui letak pulau bunta tersebut, pulau yang penghuninya tak lebih dari 20 KK ini merupakan bagian dari gugusan kepulauan aceh yang berada diantara beberapa pulau kecil lainnya yaitu diantara pulau lhok mata ie, pulau breueh, atau pulau aceh. Pulau ini masih masuk kedalam kawasan kecamatan kepulauan aceh kabupaten Aceh Besar. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan. saat ini pulau bunta kurang ter ekspose karena beberapa penikmat alam lebih memilih berlibur di pulau weh, padahal kondisi alam pulau bunta ini tak kalah menarik dibanding pulau weh.
Menurut penduduk setempat banyak hal unik di pulau ini. Salah satunya adalah ketiadaan moyet di pulau ini padahal pulau ini memiliki banyak pohon kelapa, selain itu di pulau ini juga tidak terdapat tupai dan kodok. Hal tersebut mengundang decak kagum akan keanehan pulau tersebut. Saat itu kami melakukan sebuah ekspedsi ke pulau tersebut dimana saya, dan teman-teman dari Mapala Hukum dan Mapala Caniva (pertanian) Universitas Syiah Kuala mecoba melakukan sebuah ekspedisi kepulau tersebut. Perjalanan dimulai dari Ujung Pancu menuju pulau bunta dengan menggunakan kapal nelayan. Perjalan yang memakan waktu kurang lebih ½ jam ini amat menantang dikarenakan obak dan angin yang cukup besar.  Ketika tiba di pulau bunta banyak hal yang coba kami tanyakan kepada penduduk setempat mulai dari keadaan geografis alamnya hingga bagaimana kultur dan budaya setempat dan kemudian kami mendirikan tenda untuk tempat peristiraatan.
Pulau tersebut memiliki banyak keindahan yang dapat dinikmati seperti hamparan pantai pasir putih, pantai yang dipenuhi karang-karang kecil, tebing pantai hingga pantai dengan bebatuan besar.  Perairan di pulau bunta ini sangat jernih, dari daerah tebing kita dapat melihat ikan-ikan berenang dikarenakan airnya yang jernih dan tenang. Ketika ekspedisi, di pulau ini kami menemukan beberapa rumah di dekat mercusuar, menurut penduduk setempat dulunya pulau ini sebagai pulau tempat penyembuhan penyakit kusta, tetapi setelah di sembuhkan pulau ini ditinggalkan pada tuhun 1992. Medannya pun tidak terlalu sulit untuk mengelilingi pulau ini. Banyak hal dapat dilakukan di pulau ini diataranya memancing dan melakukan ekspedisi degan mengelilingi pulau ini. Untuk bagian keindahan laut, sayangnya saat itu kami tidak ada yang membawa alat selam. Tetapi tampak kelihatannya keindahan alam lautnya tak kalah menarik dengan keindahan laut pulau lain. 
Sebenarnya pulau ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi kawasan wisata lain di provinsi Aceh. Tapi sangat di sayangkan perhatian ke pulau ini sangat kecil. Bahkan menara suar yang dihidupkan dengan electric generator ini sudah tidak berfungsi lagi. 
 






foto-foto update : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.337195666297763.104490.100000219976110&type=3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar