Jumat, 25 November 2011

pemeriksaan susu (Koasistensi Kesmavet)

Pemeriksaan susunan (komponen susu)
1.      Penetapan BJ = prinsip : laktodensimeter didasarkan atas hukum archimedes yang menyatakan tekanan keatas
Alat dan bahan : laktodensimeter, susu 500 ml
Prosedur kerja : tuangkan susu kedalam tabung 500 ml melalui dinding agar tidak menimbulkan buih. Ukur suhu pada susu terlebih dahulu, pengukuran susu di hitung 3 kali dan diambil rata-ratanya,  kemudian celupkan laktodensimeter dibaca/dihitung tepat pada nilai di permukaan susu, lakukan berulang sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai rata-rata. Sesuaikan BJ susu pada suhu 27,50  76 cm Hg yang artinya perbandingan BJ pada susu 27, 50C                                                     27,50
                                                                       27,50C

2.      Penetapan kadar lemak = prisip : dengan penambahan H2SO4 p.a (91-92 %), protein susu selubung butir lemak akan terlarut. Lemak yang telah mencair melalui proses sentrifugasi akan terpisah didalam butirometer dan penambahan dengan amil alkohol memudahkan terjadinya proses pemisahan.
Alat dan bahan : butirometer gerber, sumbatan karet, kain lap, sentrifus 1500 rpm, penangas air (waterbath), H2SO4 dan pipetnya, amil alkohol, pipet 10,75 (Albesung Oben).
Prosedur : masukkan H2SO4 kedalam butiro meter gerber sebanyak 10 ml melalui dinding tabung, 10,75 ml susu dengan menggunakan pipet albesung oben, tambahkan 1 ml amylalkohol. Sumbat karet dan homogenkan selama 5 menit. Kemudian masukkan tabung kedalam water bath suhu 570 C selama 5 menit, dengan skala menghadap  keatas. Sentrifuge selama 3 menit dengan putaran 1200 x permenit. Masukkan kembali kedalam waterbath selama 5 menit, lap butirometer dan hitung % kadar lemaknya. Menurut codex susu SK dirjen minimal Kadar lemak =2,7 %

3.      Penetapan Kadar bahan kering
            Rumus fleischmann
            B.K = (1,311 x F) + 2,738 {100(BJ-1)}
                                                               BJ
            Ket :
            F= kadar Lemak (dalam %)
            BJ= berat jenis susu pada suhu 27,50C
            Menurut codex susu kadar BK = 12, 10 %
4.      Penetapan bahan kering tanpa lemak
BKTL = BK-KL
BK= Hasil perhitungan rumus fleischman %
KL= Dihitung dari metode gerber %

B. pemeriksaan keadaan susu atau kesegaran susu
1. Uji Organoleptik Sensorik
- uji warna, uji bau, rasa dan konsistensi
2. uji kesetabilan protein
-Uji didih prinsip. Susu yang tidak baik akan pecah apabila dipanaskan sampai mendidih atau menggumpal.
3. uji titrasi (derajat keasaman)
- prinsip dengan cara titrasi ditetapkan derajat asam yang terbentuk didalam air susu, terutama akibat pembentukan asam dari gula susu
Defenisi : derajat asam SH ialah jumlah ml basa (NAOH/KOH) 0,25 N yang diperlukan untuk menetralkan 100 ml susu dengan menggunakan phenopthealin sebagai indikator
Prosedur: kedalam kedua erlenmeyer diisi 50 ml susu. Teteskan 4 tetes larutan phenopthialine kedalam masing-masing erlenmeyer. Kedalam salah satu erlenmeyer diteteskan NAOH 0,25  hingga terbentuk warna merah muda. Erelenmeyer satu lagi sebagai pembanding. Hitung NAOH yang terpakai dengan 2 (dikalikan 2 karena jumlah susu yang terpakai 50 ml yang seharusnya 100 ml). hasilnya adalan derajat asam SH
4.Uji reduktase. Prinsip. Dalam air susu terdapat enzim reduktase yang dibentuk oleh kuman. enzim ini mereduksi zat warna biru methilen menjadi larutan tidak berwarna.waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan warna biru dikatakan waktu reduktase. 2 tabung reduktase dengan penyumbat karet, masing2 pipet steril 0,5 ml dan 20 ml susu. Larutan metilen dalam H2O.
5. uji katalase. Dalam susu terdapat enzim katalase yang di bentuk oleh sel-sel terutama leukosit berinti polimorf disamping itu enzim akan memecah H2O2 sehingga volume oksigen akan bertambah dengan demikian katalase naik. Alat dan bahan. Larutan H2O2 0,5 %, inkubator, dan susu. Prosedur kerja. Tabung diisi dengan 10 ml air susu. Tambahkan 5 ml larutan H2O2 0,5 % kedalamnya, homogenkan, sumbat tabung dan masukkan kedalam inkubator 370. Setelah 3 jam ditetapkan volume gas O2 terkumpul dipuncak tabung.
6. pemalsuan air susu
Uji conradi : dilakukan untuk membuktikan kadar polisakarida seperti sakrosa atau gula selain gula susu. Alat dan bahan. Bunsen, cawan porselin, batang pengaduk, resorsin, HCL pekat dan susu.
Masukkan 100 mg resorsin kedalam 25 ml susu dan 2,5 HCL pekat. Panaskan diatas api bunsen selama 5 menit. Hasil positif jika terlihat warna merah jambu dipinnggir cawan. Positif: tidak ada perubahan warna.
Uji mastitis. IPB mastitis test. Padle, pereaksi IPB – 1 dan contoh susu. Homogenkan. Hasil positif : terbentuk lendir/kentas, negatif : tetap homogen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar