Istilah anestesi pertama kali dikemukakan oleh O.W. Holmes yang artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: anestesi lokal, yaitu hilang rasa sakit tanpa hilang kesadaran; anestesi umum, yaitu hilang rasa sakit disertai hilang kesadaran. Biasanya anestesi dibutuhkan pada tindakan-tindakan yang berhubungan dengan pembedahan.
Obat-obatan anestetik yamg diberikan pada hewan akan membuat hewan tersebut tidak peka terhadap rasa sakit sehingga hewan menjadi lebih tenang, dengan demikian pembedahan dapat dilaksanakan lebih aman dan lancar. Pada hewan kecil biasanya menggunakan obat-obat anestetik umum, misalnya: ketamin, xylazin, derivat barbiturat, dan sebagainya.
Semua zat anestetik umum menghambat susunan syaraf pusat secara bertahap, mula-mula fungsi yang kompleks akan dihambat dan paling akhir dihambat ialah medula oblongata dimana terletak pusat vasomotor dan pusat pernapasan yang vital. Guedel (1920) membagi anastesi umum dalam 4 stadium yaitu:
• Stadium I (Analgesia): stadium induksi
Stadium ini dimulai dari saat pemnberian obat anestesi sampai hilangnya kesadaran.
• Stadium II (Delinum): stadium eksitasi
Stadium ini dimulai dari hilangnya kesadaran sampai permulaan stadium pembedahan.
• Stadium III (Pembedahan): stadium anestesi
Stadium ini ditandai dengan teraturnya pernapasan sampai pernapasan spontan hilang,
• Stadium IV (Paralisis medula oblongata): stadium overdosis
Stadium ini ditandai dengan melemahnya pernapasan perut dibanding dengan stadium III. Jika mengalami stadium ini maka harus segera memberikan antidota pada hewan tersebut.
Tujuan
1. anestesi umum dilakukan untuk melakukan pembedahan pada organ-organ vital.
2. untuk membedakan dalam proses pembedahan terutama pada hewan yang galak/buas.
3. untuk mengetahui kondisi fisiologis kucing pada saat teranestesi.
MATERI DAN METODA
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain: jarum suntik, kapas, kucing, obat anestetik umum (ketamin dan xylazin), antidota, alkohol, dan betadine.
Persiapan Sebelum Anestesi
Dalam melakukan anestesi harus diperhatikan beberapa faktor antara lain: kondisi hewan, lokasi pembedahan, lama pembedahan, ukuran tubuh/jenis hewan, kepekaan hewan terhadap obat anestetik dan penyakit-penyakit yang diderita hewan.
Sebelum anestesi sangat perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan, karena kadang-kadang anestesi umum mempunyai resiko yang jauh lebih besar dibandingkan pembedahan yang dijalankan.
Prosedur Anestesi
- Kucing dihandle terlebih dahulu
- Bulu dan kulit didaerah pinggul/paha dibasahi dengan kapas beralkohol
- Suntikan jarum suntik yang berisi obat anestetik didaerah otot pinggul/paha
- Lalu biarkan kucing berjalan-jalan sampai kucing muntah dan kehilangan kesadarn
- Setelah kesadaran kucing hilang kemudian lakukan pemeriksaan umum untuk mengetahui fisiologi kucing dan seterusnya tiap beberapa menit sampai kucing sadar kembali.
Sumber: Iwan Berri Prima, Diolah dari berbagai sumber literatur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar